Kerja di rumah
Home » » Perspektif psikologi terhadap permasalahan remaja dalam bidang ...

Perspektif psikologi terhadap permasalahan remaja dalam bidang ...

class="entry">

Perspektif psikologi terhadap permasalahan remaja dalam bidang pendidikan

Selama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan dan

perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

perkembangan manusia tersebut, salah satu yang paling penting dan paling menjadi

pusat perhatian adalah masa remaja. Para orang tua, pendidik dan para tenaga

profesional lainnya mencoba untuk menerangkan dan melakukan pendekatan yang

efektif untuk menangani para remaja ini. Lalu ada apakah di masa remaja ini?

Seberapa besarkah pentingnya untuk menangani masa remaja dan seberapa besar

pengaruhnya untuk kehidupan dimasa depan individu tersebut?

Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anakanak

dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga

banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum

dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia

belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap.

Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980)

menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara

seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja

terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja

awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13

sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya

sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara

hukum.

Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini

menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai

masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan

terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum

mantap, selain dari pada itu periode ini pun dinilai sangat penting bahkan Erik

Erikson (1998) menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung

pada penyelesaian krisis pada masa ini.

II. Karakteristik Masa Remaja

Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik

yang khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya. Adapun

rinciannya adalah sebagai berikut :

a. Masa remaja adalah periode yang penting

Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan

dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini

pun memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis

individu, dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan

penting. Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri

secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan

minta yang baru.

b. Masa remaja adalah masa peralihan

Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanakkanakannya

dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk

menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama

peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas

mengani peran yang dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu

menampilkan perilaku anak-anak maka mereka akan diminta untuk berperilaku

sesuai dengan usianya, namun pada kebalikannya jika individu mencoba untuk

berperilaku seperti orang dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku

terlalu dewasa untuk usianya.

c. Masa remaja adalah periode perubahan

Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik

yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang

juga cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini

yaitu, (1) peningkatan emosionalitas, (2) perubahan cepat yang menyertai

kematangan seksual, (3) perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh

lingkungan yang menimbulkan masalah baru, (4) karena perubahan minat dan

pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan (5) kebanyakan remaja

merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.

d. Masa remaja adalah usia bermasalah

Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik bagi anak

laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan yaitu : pertama,

pada saat anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua

atau guru, sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan

masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali

menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan

kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

e. Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri

Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting

bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara

dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara

remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status,

seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.

f. Masa remaja adalah usia yang ditakutkan

Masa remaja ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan lingkungan.

Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku

remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal ini membuat

para remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya dan enggan

meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya.

g. Masa remaja adalah masa yang tidak realistis

Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup secara kurang realistis,

mereka memandang dirinya dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga, teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka akan semakin marah dan

kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.

h. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa

Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum,

mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan menciptakan impresi bahwa

mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa berpakaian dan berperilaku

seperti orang dewasa sringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk

memperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan status orang

dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan melakukan

hubungan seksual.

III. Tugas Perkembangan Masa Remaja

Semua tugas-tugas perkembangan masa remaja terfokus pada bagaimana

melalui sikap dan pola perilaku kanak-kanak dan mempersipakan sikap dan perilaku

orang dewasa. Rincian tugas-tugas pada masa remaja ini adalah sebagai berikut :

1. Mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia dari kedua jenis

kelamin

2. Mencapai peran sosial feminin atau maskulin

3. Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif

4. Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggung jawab secara sosial

5. Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang dewasa

lainnya

6. Mempersiapkan untuk karir ekonomi

7. Memperiapkan untuk menikah dan berkeluarga

8. Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku.

IV. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Masa Remaja

A. Perubahan Fisik Masa Remaja

_ Tinggi badan

Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia 17/18 tahun dan

bagi anak laki-laki satu tahun lebih dari usia tersebut.

_ Berat badan

Perubahan berat tubuh seiring dengan waktu sama dengan perubahan tinggi

badan, hanya saja sekarang lebih menyebar ke seluruh tubuh.

_ Proporsi tubuh

Berbagai bagian tubuh secara bertahap mencapai proporsinya. Misal: badan lebih

lebar dan lebih kuat.

_ Organ seksual

Pada laki-laki dan perempuan organ seksual mencapai ukuran dewasa pada

periode remaja akhir, namun fungsinya belum matang sampai dengan beberapa

tahun kemudian

_ Karakteristik sex sekunder

Karakteristik sek sekunder utama mengalami perkembangan pada level dewasa

pada periode remaja akhir.

B. Emosionalitas Masa Remaja

Selain terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok, juga terjadi perubahan dalam

emosionalitas remaja yang cukup mengemuka, sehingga ada beberapa hal yang dapat

disimpulkan dari perubahan pada aspek emosionalitas ini.

Masa ini disebut sebagai masa “storm and stres”, dimana terjadi peningkatan

ketegangan emosional yang dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa

ini emosi seringkali sangat intens, tidak terkontrol dan nampak irrasional, secara

umum terdapat peningkatan perilaku emosional pada setiap usia yang dilalui.

Misalnya, pada usia 14 tahun, remaja menjadi mudah marah, mudah gembira, dan

meledak secara emosional, sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya mereka

mengatakan tidak terlalu merasa khawatir.

Hal yang paling membuat remaja marah adalah apabila mereka diperlakukan

seperti anak-anak atau pada saat merasa diperlakukan tidak adil. Ekspresi

kemarahannya mungkin berupa mendongkol, menolak untuk bicara, atau mengkritik

secara keras. Hal yang juga cukup mengemuka yaittu pada masa ini remaja lebih iri

hati terhadap mereka yang memiliki materi lebih.

C. Perubahan Sosial pada Masa Remaja

Salah satu tugas perkembangan yang paling sulit pada masa remaja adalah

penyesuaian sosial. Penyesuaian ini harus dilakukan terhadap jenis kelamin yang

berlainana dalam suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan terhadap orang

dewasa diluar keluarga dan lingkungan sekolah.

Pada masa ini remaja paling banyak menghabiskan waktu mereka di luar rumah

bersama dengan teman sebaya mereka, sehingga bisa difahami apabila teman sebaya

sangat berpengaruh terhadap sikap, cara bicara, minat, penampilan, dan perilaku

remaja.

Perubahan dalam perilaku sosial terlihat dengan adanya perubahan dalam sikap

dan perilaku dalam relasi heteroseksual, mereka yang tadinya tidak menyukai

keterlibatan lawan jenis menjadi menyukai pertemanan dengan lawan jenis. Secara

umum dapat dikatakan bahwa minat terhadap lawan jenis meningkat. Selain itu,

perubahan sosial yang terjadi dengan adanya nilai-nilai baru dalam memilih teman,

dimana sekarang remaja lebih memilih yang memiliki minat dan nilai-nilai yang

sama, bisa memahami dan membuat merasa aman, dapat dipercaya dan bisa diskusi

mengenai hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan guru atau orang tua. Pada masa

ini pun remaja memiliki keinginan untuk tampil sebagai seorang yang populer dan

disukai oleh lingkungannya.

V. Minat-minat pada Masa Remaja

Pada masa remaja terdapat minat-minat pada bidang kegiatan tertentu yang

sangat beragam. Hal ini tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan, lingkungan

tempat tinggal mereka, kesempatan yang dimiliki untuk mengembangkan minat, apa

yang diminati teman sebayanya, status dalam kelompok sosial, kemampuan bawaan,

minat keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Secara umum minat-minat remaja ini

dapat dikategorikan menjadi :

1) Minat Rekreasi

Pada masa ini sudah muncul minat rekresi seperti halnya orang dewasa.

Banyaknya hegiatan dan tuntutan baik di sekolah maupun dirumah dirasakan

penting memiliki sarana rekreasi bagi remaja, Misalnya : permainan dan olah

raga, santai, traveling, hobi, menari, membaca, film, radio, televisi dan melamun.

2) Minat Sosial

Perkembangan minat sosial tergantung pada kesempatan yang dimiliki remaja

untuk mengembangkan minta ini dan sebagian tergantung seberapa populer dia di

dalam kelompok sebayanya.

3) Minat Pribadi

Minat pada dirinya sendiri merupakan minat terkuat pada masa remaja, hal ini

disebabkan karena mereka menyedari bahwa penerimaan dari sosial dipengaruhi

oleh penampilan umum mereka, misalnya : penampilan, pakaian, prestasi,

kemandirian, dan uang yang merupakan simbol status.

4) Minat terhadap Pendidikan

Pada remaja awal biasanya memberikan kritik atas sekolah secara umum dan

mengenai larangan, PR, kursus yang dibutuhkan, makanan di kantin dan

mekanisme belajar di sekolah. Mereka kritis terhadap guru dan cara mereka

mengajar. Pada remaja akhir sikap terhadap pendidikan lebih banyak dipengaruhi

oleh minat pekerjaannya.

5) Minat terhadap pekerjaan

Pada masa ini anak laki-laki maupun perempuan mulai untuk memikirkan secara

lebih serius tentang masa depan mereka. Anak laki-laki lebih perhatian terhadap

pekerjaan di masa depan dibanding anak perempuan. Anak laki-laki lebih

menginginkan pekerjaan yang mewah, menarik dan memiliki gengsi yang tinggi,

sedangkan anak perempuan lebih memilih pekerjaan yang lebih aman dan tidak

menyita waktu.

6) Minat religious

Para remaja sekarang ini tertarik pada agama dan merasa bahwa hal tersebut

memiliki peran yang penting dalam kehidupan mereka.

7) Minat dalam simbol status

Pada masa remaja simbol status memiliki empat fungsi penting yaitu :

mengatakan pada orang lain bahwa mereka memiliki status sosioekonomi yang

lebih tinggi dari yang lain, remaja yang superior dinilai memiliki prestasi oleh

kelompoknya, remaja diterima oleh kelompoknya karena kesamanan tampilan dan

tindakan, dan remaja memiliki status yang mendekati dewasa.

VI. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan

Menurut Hurlock (1980), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap

remaja terhadap pendidikan, yaitu :

a. Sikap teman sebaya â€" apakah mereka berorientasi untuk melanjutkan kuliah atau

berorientasi kerja.

b. Sikap orang tua â€" apakah orang tua menialai bahwa sekolah merupakan sarana

peningkatan status sosialnya atau hanya sekedar tuntutan untuk menyekolahkan

saja.

c. Tingkatan, yang menunjukkan kesuksesan atau kegagalan remaja secara

akademis.

d. Relevansi atau nilai praktis dari bermacam-macam pelajaran.

e. Sikap terhadap guru, pegawai administrasi, kebijakan-kebijakan akademik dan

disiplin.

f. Sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler

g. Derajat penerimaan sosial oleh teman sekelasnya.

VII. Tipe-tipe remaja yang memiliki sedikit minat dalam pendidikan

1. Remaja yang orang tuanya memiliki aspirasi yang tidak realistis terhadap prestasi

akademis, olah raga dan sosial sehingga memaksa anak-anaknya untuk meraih

target yang ditentukan mereka.

2. Remaja yang kurang diterima oleh teman sekelas dan mereka yang merasa

kehilangan kesenangan seperti teman-temannya dalam kegiatan ekstrakulikuler.

3. Remaja yang matang lebih awal dan merasa lebih mencolok dibandingkan teman

sekelasnya, sehingga seringkali diharapkan untuk bisa melakukan tugas-tugas

akademis melebihi dari kemampuannya.

VIII. Tanda-tanda bahaya dari maladjustment remaja

Dengan adanya perubahan yang terjadi dalam fisik, psikologis dan sosial pada

remaja yang sangat cepat dan drastis menuntut remaja tersebut untuk bisa

menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan tuntutan-tuntutan lingkungan baru

yang menyertainya. Pada kenyataannya tidak semua remaja dapat menyesuaikan

dengan perubahan tersebut, berikut adalah beberapa tanda-tanda penyesuaian diri

yang salah pada remaja :

a. Tidak bertanggung jawab, misalnya mengabaikan sekolah.

b. Agresif secara berlebihan dan sikap yang tertalu yakin atas dirinya.

c. Perasaan tidak aman, yang menyebabkan remaja harus menyesuaikan dengan

standar kelompok.

d. Homesickness

e. Menghayal secara berlebihan sebagai upaya untuk mengkompensir ketidakpuasan

dari kehidupan sehari-hari.

f. Regresi perilaku ke tingkat perkembangan yang lebih awal, misalnya ngompol,

ngamuk pada saat marah dan lain-lain.

g. Menggunakan defense mechanism secara berlebihan, seperti rasionalisasi,

proyeksi, fantasi, dan displacement.

IX. Cara-cara orang tua untuk menangani masalah remaja

Adanya tanda-tanda kesalahan penyesuaian diri remaja tentu saja menuntut

penanganan yang cepat dan tepat, mengingat masa ini merupakan masa penting yang

menentukan individu pada masa berikutnya. Penanganan atas permasalahan remaja

sangat bervariasi dan tergantung dari konteks dan latar belakang permasalahannya,

dan juga upaya-upaya ini idealnya merupakan hasil kerjasama orang tua, guru dan

pihak-pihak lain yang terkait.

Secara umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk

mencegah dan menangani munculnya permasalahan ini, antara lain :

a. Memahami dan mendengarkan keluhan remaja dengan penuh perhatian,

pengertian dan kasih sayang.

b. Memberikan penghargaan terhadap prestasi studi/prestasi sosial, seperti olahraga,

kesenian atau perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan remaja baik di sekolah

maupun di lingkungan masyarakat

c. Banyak berdiskusi tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sosial maupun

lingkungan sekolahnya serta orientasi masa depan yang akan direncanakan

remaja.

d. Realistis dan bersikap objektif terhadap anak, sehingga idealnya orang tua

mengetahui kapasitas anak dan mendiskusikan target apa yang ingin dicapai.

e. Mulai menyertakan remaja dalam pengambilan keputusan keluarga. Hal ini

mendidik anak untuk ikut bertanggung jawab dan melatih mereka dalam proses

problem solving dan decision making.

f. Mendukung ide-ide remaja yang positif.

g. Mengawasi kegiatan dan lingkungan sosial remaja secara proporsional, tidak

terlalu ketat atapun terlalu longgar.

h. Jika ada indikasi ketidakberesan yang serius, baik dalam segi fisik ataupun

psikologis yang cukup mencolok segera konsultasikan dengan tenaga ahli seperti

dokter atau psikolog.

X. Kiat-kiat sukses dalam pendidikan untuk remaja

a. Tentukan tujuan dan target yang akan dicapai, sehingga pengerahan sumber daya

yang dimiliki akan lebih tepat.

b. Kenali diri, baik berupa kelebihan dan kekurangan karena semakin remaja

mengenai dirinya akan semakin terarah tindakannya.

c. Tekun dan jangan cepat menyerah.

d. Berpikir sebelum mengambil suatu keputusan.

e. Openminded dan jangan sombong.

f. Jangan malu bertanya dan jangan takut salah.

g. Hati-hati memilih teman dan lingkungan pergaulan.

h. Hormat kepada guru, orang tua dan teman.

i. Mengembangkan empati dalam bergaul.

j. Berusaha dan berdo’a

k. Bicaralah pada orang tua jika ada permasalahan yang sulit, karena tidak semua

masalah bisa ditangani sendiri.

l. Apabila perlu, dapat berkonsultasi dengan ahli (misal : psikolog, konselor

pendidikan, dll)

XI. Kesimpulan

Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu

pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan

munculnya masalah. Meskipun demikian adanya pemahaman yang baik serta

penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan

remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling

menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru

dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan

dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.

Mata Kuliah Softskill : Pendidikan Kewarganegaraan.

0 komentar:

Posting Komentar