--> Yogyakarta - Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki identitas atau identitasnya
lebih dari satu alias ganda. Sensus 2010 membuat administrasi kependudukan itu menjadi lebih tertib.
"Ini tugas kita bersama yang muaranya adalah suatu administrasi manusia kependudukan yang lebih tertib," kata Wakil Presiden Boediono.
Hal itu disampaikan dia dalam acara Silaturahim Wapres dengan Forum Pimpinan Daerah Provinsi, Kabupaten, Kota se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di
Istana Kepresidenan, Gedung Agung, Yogyakarta, Minggu (2/5/2010) malam.
Boediono mengatakan, tertibnya administrasi penduduk tersebut akan berdampak
besar bagi lancarnya penyelenggaraan pemilu maupun kebijakan pemerintah yang
lain.
"Nanti kita kaitkan dengan proyek dari bapak mendagri, yaitu NIK, nomor induk kependudukan, yang baku. Tidak lagi dobel-dobel atau tidak ada lagi yang terlewatkan," lanjutnya.
Mantan Gubernur BI itu menambahkan, sensus kali ini akan memunculkan data
penduduk yang lebih tajam dan kongkret mengenai keluarga Indonesia. Dengan
begitu, pemerintah akan mampu membuat program-program yang tepat sasaran.
"Kalau keluarga yang punya bayi intervensinya adalah di bidang kesehatan bayi, kalau di dalam keluarga itu ada anak-anak sekolah, ya masalah pendidikan barangkali yang lebih menonjol," tandasnya.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan jajaran pimpinan daerah se-DIY, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, serta Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
(irw/lrn)
lebih dari satu alias ganda. Sensus 2010 membuat administrasi kependudukan itu menjadi lebih tertib.
"Ini tugas kita bersama yang muaranya adalah suatu administrasi manusia kependudukan yang lebih tertib," kata Wakil Presiden Boediono.
Hal itu disampaikan dia dalam acara Silaturahim Wapres dengan Forum Pimpinan Daerah Provinsi, Kabupaten, Kota se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di
Istana Kepresidenan, Gedung Agung, Yogyakarta, Minggu (2/5/2010) malam.
Boediono mengatakan, tertibnya administrasi penduduk tersebut akan berdampak
besar bagi lancarnya penyelenggaraan pemilu maupun kebijakan pemerintah yang
lain.
"Nanti kita kaitkan dengan proyek dari bapak mendagri, yaitu NIK, nomor induk kependudukan, yang baku. Tidak lagi dobel-dobel atau tidak ada lagi yang terlewatkan," lanjutnya.
Mantan Gubernur BI itu menambahkan, sensus kali ini akan memunculkan data
penduduk yang lebih tajam dan kongkret mengenai keluarga Indonesia. Dengan
begitu, pemerintah akan mampu membuat program-program yang tepat sasaran.
"Kalau keluarga yang punya bayi intervensinya adalah di bidang kesehatan bayi, kalau di dalam keluarga itu ada anak-anak sekolah, ya masalah pendidikan barangkali yang lebih menonjol," tandasnya.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan jajaran pimpinan daerah se-DIY, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, serta Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
(irw/lrn)
0 komentar:
Posting Komentar