JAKARTA (Pos Kota) â" Suasana haru terasa sesaat prosesi penyerahan santunan kepada ketiga keluarga korban anggota Satpol PP yang tewas dalam insiden makam Mbah Priuk, Jakarta Utara. Keluarga mengaku ikhlas dengan kepergian orang yang mereka cintai, terlebih ketiganya gugur saat menjalani tugas.
Secara simbolik santunan yang diberikan Sekdaprov DKI, Muhayat, di Balaikota, ini langsung diterima keluarga korban Ahmad Tajudin, Israil Jaya dan Warsito Supono. Nyonya Sukaesih, istri Warsito Supomo, mengaku akan menggunakan uang santunan tersebut untuk membuka usaha demi melanjutkan hidup bersama anak mereka. âUang ini akan kami manfaatkan untuk biaya hidup sehari-hari dan pendidikan anak,â ujar Sukaesih, usai menerima santunan, Jumat (23/4).
Hal serupa juga diungkapkan orangtua Israel Jaya, Zainal Abidin. Dia mengatakan, santunan tersebut kedepannya akan digunakan
untuk biaya sekolah adik-adik Israel. Seperti diketahui, Israel merupakan tulang punggung keluarga terlebih bagi adiknya yang masih duduk di bangku sekolah. âIsrael pergi saat tengah menjalankan tugas. Artinya ia rela mengorbankan dirinya demi menghidupin seluruh keluarga,â ujar Zainal.
Dalam sambutannya, Muhayat, menyatakan pemberian bantuan ini merupakan bentuk apresiasi Pemprov DKI terhadap ketiga korban. Meski diakuinya hal ini tidak bisa menjadi tolak ukur pengabdian para pejuang perda tersebut.
Ketiga almarhum merupakan putra terbaik petugas Satpol PP DKI yang melaksanakan tugas di lapangan dengan disiplin, dedikasi dan loyalitas tinggi disertai profesionalisme dan tanggung jawab yang besar. âMereka menjalankan tugas berawal dari perintah dan berakhir dengan perintah,â kata Muhayat.
TIDAK MERATA
Besaran nominal santunan ini diberikan tidak merata sesuai dengan status kepegawaian masing-masing korban. Warsito Supomo, yang merupakan CPNS DKI sebesar Rp37.544.752. Yang terdiri dari tunjangan gugur dalam menjalankan tugas sebesar Rp19.226.100, Asuransi Kematian dan Tabungan Hari Tua sejumlah Rp11.799.800 serta Asuransi Kematian Rp6.518.852. Selain itu, pemerintah pun memberikan kenaikan pangkat Anumerta kepada korban dan menetapkannya sebagai pensiunan PNS.
Sedangkan untuk keluarga Ahmad Tajudin dan Israil Jaya yang masih berstatus Pengawai Tidak Tetap (PTT), pemerintah memberi santunan masing-masing Rp66.445.238. Terdiri dari tunjangan tewas Rp18.361.495, Tunjangan Kecelakaan Kerja yakni Rp48.083.734 dan Tunjangan Berkala Rp4.800.000.
ALOKASI APBD
Secara terpisah, Asisten Kesejahteraan Masyarakat, Effendi Anas, menyatakan untuk biaya ganti rugi secara keseluruhan terhadap korban, pihaknya telah mengusulkan anggaran Rp1,79 miliar. Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan seluruh instansi terkait. âDana tersebut akan dialokasikan dalam APBD,â ujar Effendi.
Data Dinas Kesehatan, korban jiwa maupun luka tercatat 200 orang. Dengan rincian meninggal 3 orang, luka berat 28 orang, luka sedang 21 orang, dan luka ringan 148 orang.
Sementara itu dari hasil lanjutan penyelidikan, PMI menyatakan angka korban dalam insiden berdarah ini berjumlah 192 orang. Jumlah tersebut hasil penelusuran di beberapa rumah sakit seperti RS Pasar Rebo, Jakarta Timur, RS Port Medcal Center, RS Pelabuhan (Tugu), dan RSUD Tarakan.
âData korban itu tidak terdaftar sebelumnya karena saat semua focus pada rumah sakit terdekat,â ujar Dr Ulla Nuchrawaty, Ketua Tim Investigasi PMI, didampingi Kelapa PMI Cabang Jakarta Utara, Sabri Saiman.
(guruh/percoyok/wandi/ak)
0 komentar:
Posting Komentar