“Istilah ini hidrosefalus berasal dari kata Yunani “hydro” yang berarti air dan “cephalus” yang berarti kepala.
Seperti namanya, itu adalah kondisi di mana ciri utama adalah akumulasi cairan yang berlebihan di dalam otak… Meskipun hidrosefalus dulu dikenal sebagai “air di dalam otak,” air “” sebenarnya cerebrospinal fluid (CSF) - suatu cairan bening yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Akumulasi berlebihan hasil CSF dalam pelebaran abnormal ruang dalam otak yang disebut ventrikel. Pelebaran ini menciptakan tekanan berpotensi berbahaya pada jaringan otak http://www.ninds.nih.gov/disorders/hydrocephalus/detail_hydrocephalus.htm”
Sejak umur 4 bulan, anak Bapak Sudarmin dan Marhamah yang diberi nama Sri Marfuatun Zahra Amalia nampak terjadi kelainan.
Sri lahir di tanggal 21 Oktober 2005, menjadi ujian bagi kedua orang tuanya, di umur 8 bulan lingkar kepalanya sudah 47.5 cm.
Sampailah akhirnya tahun 2006 lingkar kepalanya sudah 47.5 cm, disarankan untuk operasi, namun ada kendala biaya.
Akhirnya keluarga sepakat menempuh terapi sengat lebah di Moyudan, Sleman.
Dengan pekerjaan sopir serabutan, kendala putri pada kepalanya, tunggal selama 4 tahun benar-benar membikin ekonomi morat-marit.
Alhamdulillah tahun 2008, akhirnya mendapatkan Jamkesmas dan bisa operasi tahun itu, akan tetapi kepala Sri terlanjur besar (2 tahun tanpa penanganan medis).
Kondisi Sri makin memburuk, tangan dan kaki mengecil, otak tidak berkembang, komunikasi susah, semuanya tergantung pada orang tuanya, sehingga konsentrasi sang orang tua menjadi pada anak, penghasilan tiada dan hutang semakin menumpuk.
“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) atas orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah memudahkan atasnya di dunia dan akhirat.” Hadits Nabi riwayat Muslim.
Belum lagi lunas hutang yang dahulu, kini adik Sri dirawat di RS Sardjito kembali sejak 26 April 2010 di gedung Instalasi Kesehatan Anak (Inska), Bangsal Melati 2 kamar no 2.
Awalnya gangguan Sri makin memburuk, mengeluh, menangis, tidak bisa tidur selama 3 hari tiga malam karena adanya infeksi.
Memang Jamkesmas bisa gratis inap dan sebagian obat, kami bersyukur anugrah dari pemerintah RI lewat program Jamkesmas.
Namun biaya obat, ada obat yang menurut dokter tidak masuk Jamkesmas sehingga harus beli sendiri, akomodasi orang tua selama menunggu anak, benar-benar menjadi PR besar bagi keluarga Sri.
Kiranya bagi yang berkenan membantu beban derita sang anak dan keluarganya, silakan kirimkan bantuan via rekening BRI atau via Wesel Pos sbb :
Nama Bank : BRI KK RSU Sarjito, Yogyakarta
Nomor Rekening : 1381-01-000003-53-2
Pemilik : Sudarmin (Bapak kandung)
Alamat : Pondok Suruh RT 003/015, Ngemplak, Sleman 55584 DIY
Nomor telpon : 081227315468
Pengiriman via bank lain, bisa via Kliring/Transfer Antar Bank, atau RTGS. Adapun via jaringan PRIMA bisa dilakukan transfer ke rekening BRI, dari bank ABN Amro, Bank Bukopin, Bank Bumi Arta, Bank Ekonomi, Bank Eksekutif Internasional, Bank Haga, Bank Hagakita, Bank Indomonex, Bank Internasional Indonesia, Bank Jabar, Bank Jasa Jakarta, Bank Jateng, Bank Maspion, Bank Mayapada, Bank Mega, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, Bank NISP, Bank Nusantara Parahyangan, Bank of Tokyo, Bank Papua, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Royal, Bank Sumsel, Bank Syariah Mandiri, Bank UIB, Bank UOB Buana, Bank Victoria, BPD Kaltim.
Kiranya para donatur, rekan-rekan sekalian ada yang secara rela membantu tanpa pamrih, kecuali mengharap pahala dari Allah SWT.
Semoga menjadi penyebab datangnya keberkahan dan kebahagiaan pada Bapak/Ibu/Saudara sekalian.
Terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan bantuannya.
Hormat kami,
Yogyakarta 3 Mei 2010
Tim Peduli Pasien Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar