Kerja di rumah
Home » » Kopi Berisiko Bayi Lahir dengan Bibir Sumbing? (Metro TV)

Kopi Berisiko Bayi Lahir dengan Bibir Sumbing? (Metro TV)

PERINGATAN bagi wanita hamil yang senang mengkonsumsi kopi. Sebuah penelitian menemukan, konsumsi kopi pada awal kehamilan dapat meningkatkan cacat pada kelahiran bayi yakni risiko bibir sumbing.

Namun, ilmuwan Dr Allen J Wilcox mengatakan penemuan itu tak harus meresahkan. Ini dikarenakan cacat dengan penyebab kopi sangat jarang terjadi. Pernyataan Wilcox itu disampaikan ketika ia berada di National Institute of Environmental Health Science, National Institute of Health di Carolina Utara, Amerika Serikat, baru-baru ini.

"Bahkan jika benar terjadi, hal itu hanya memberi  kontribusi kecil pada resiko seorang wanita. Tapi kenyataannya kita tidak mengetahui secara pasti apakah itu benar terjadi," kata Wilcox yang baru saja meneliti cacat bibir sumbing di Norwegia.

Dalam penelitian itu, Wilcox menemukan 22 anak dari 1000 kelahiran cacat. Peneliti kemudian melihat hubungan antara konsumsi kopi dan minuman berkafein lain dengan cacat di bagian wajah. Pasalnya, orang-orang Norwegia cenderung minum banyak kopi.

Penelitian tersebut membandingkan 573 wanita yang memiliki bayi berbibir sumbing dengan wanita yang memiliki bayi tanpa cacat. Dibandingkan dengan yang bukan pengkonsumsi kopi, wanita yang minum lebih dari 3 cangkir kopi setiap hari memiliki kehamilan potensi lebih besar melahirkan bayi dengan bibir sumbing.

Namun, Wilcox mengatakan tak ada kaitan antara konsumsi kopi dengan cacat pada langit mulut-mulut. Pasalnya, wanita yang meminum teh dapat mengurangi resiko kelahiran bayi dengan cacat tersebut. "Jika ada sesuatu yang jahat pada kopi, tampaknya itu bukan kafein," kata Wilcox.

Wilcox meneliti efek mengkonsumsi kopi. Wanita yang meminum kopi biasanya merokok. Selain itu, diet mereka berbeda dengan diet yang bukan peminum kopi.

Untuk itu, Wilcox menganjurkan wanita yang berencana hamil untuk merubah gaya hidup yang bermanfaat untuk bayi. Seperti mengkonsumsi asam folat dan berhenti merokok.(***)

0 komentar:

Posting Komentar