Home » » Sembako Gratis Untuk Seribu Janda (Kompas)

Sembako Gratis Untuk Seribu Janda (Kompas)

MALANG, KOMPAS.com - Seribu janda di Malang Raya, Minggu (16/5/2010) berkumpul di Gedung Kartini Kota Malang, menghadiri acara bakti sosial 1000 janda dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Selain mendapatkan sembako gratis, mereka juga mendapatkan layanan kesehatan gratis.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Malang Raya itu, janda diharapkan membuka diri dan mau belajar keterampilan agar mandiri dan berhasil menyelamatkan kehidupan keluarganya.

Demikian disampaikan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, Minggu di Malang. "Ibu-ibu kepala keluarga ini diharapkan agar bisa bergaul dengan masyarakat. Jangan hanya mengurung diri di rumah. Dengan berkumpul, bergaul, dan belajar banyak keterampilan, maka akan membuat ibu-ibu mandiri dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan bangsa ini," ujar Linda.

Saat ini menurut Linda, ada 5,2 juta perempuan kepala keluarga di Indonesia. Mereka rata-rata berpenghasilan Rp 7000 per hari dan menanggung 2-5 anak. Hal ini dinilai cukup memprihatinkan. Sehingga kalau janda bisa mandiri, akan meringankan kehidupannya dan anak-anaknya.

Memang saat ini Linda mengakui, pengakuan resmi terhadap perempuan kepala keluarga (Pekka) atau janda oleh masyarakat, pengambil kebijakan (pemerintah), dan sistem hukum belum ada. Namun kini kementriannya tengah memperjuangkan kebijakan nasional perlindungan terhadap Pekka.

"Diharapkan tahun 2011 pemerintah sudah bisa mengeluarkan peraturan perlindungan terhadap Pekka. Ini demi kesejahteraan dan perlindungan terhadap perempuan kepala keluarga," ujar Linda.

Berdaya

Ketua Pekka Malang Raya, Hardiastarti mengatakan kegiatan bakti sosial terhadap 1000 janda itu untuk menyenangkan hati para janda. Janda harus berdaya secara ekonomi. "Hal itu untuk menjadikan mereka bisa bertahan hidup dan menyelamatkan masa depan anak-anaknya di tengah kerasnya zaman. Itu sebabnya Pekka mengadakan se jumlah pelatihan baik makanan, kerajinan, dan tanaman organik," ujar Hardiastarti.

Anggota Pekka adalah janda, lajang yang menanggung anggota keluarga lain, perempuan tidak menikah, istri sebagai pencari nafkah karena suami sakit menahun/cacat tubuh, dan para istri yang ditinggal oleh suaminya. Pekka dibentuk tahun 2001.

0 komentar:

Posting Komentar