BOGOR (Pos Kota) â" Ratusan warga Pasir Buncir Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, keracunan, usai menyantap makanan tujuh bulan anak pengurus RT setempat. Semula kejadian yang terjadi pada Senin (3/5) ini, hanya 60 orang. Namun tidak lama, warga lain mengaku menderita hal yang sama. Korban yang terus berjatuhan, kini jumlahnya mencapai 105 orang.
Banyaknya korban, membuat pihak Puskesmas Cijeruk, Caringin, Cigombong, Cinagara dan Cideureum kewalahan. Puluhan korban, terpaksa dirawat dengan posisi terbaring di lantai Puskesmas, akibat kurangnya tempat tidur pasien.
Misja, 40, satu korban keracunan makanan saat ditemui di Puskesmas Cigombong mengatakan, dirinya tiba-tiba lemas, usai menyantap makanan di hajatan 7 bulan anak RT setempat.
Ditambahkan, rasa mulasnya sudah terjadi sejak Minggu (2/5) sore kemarin, usai dirinya bersama keluarganya menghadiri acara syukuran 7 bulan anak pengurus setempat.
âDua jam usai kami makan makanan kotak yang dibagikan, kedua kaki saya merasa pegal-pegal dan kepala pusing disertai mulas. Tidak lama kemudian, saya dan keluarga langsung tidak berdaya hingga akhirnya ditolong warga lain ke Puskesmas,â paparnya sambil menambahkan, rasa muntah dan ingin buang air besar masih terus dirasakannya hingga kini.
Tidak hanya Misja dan keluarganya. Yanto, warga lain dan tetangganya yang menghadiri hajatan juga merasa hal yang sama. Rasa sakit di kepala, pusing dan muntah berak (Muntaber), seketika menyebar dan merata di masyarakat yang usai menyantap makanan tersebut.
Menurut Yanto, isi makanan hajatan berupa mie dan sayur-sayuran serta daging,âujar yanto yang mengaku, tubuhnya masih terasa lemas akibat banyak mengeluarkan cairan buang air besar disertai kepala pusing.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Kesehatan Lingkungan (PPKL), pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Eulis Wulantari, mengatakan, penyebab ratusan warga Caringin terbaring lemas di lima Puskesmas di Kecamatan Caringin dan Cigombong ini, karena cara pengolahan makanannya tidak sesuai dengan Igene Sanitasi Makanan.
Namun untuk untuk membuktikan dugaan warga keracunan makanan tersebut, pihaknya, telah membawa beberapa sisa makanan ke Laboratorium Balai Teknis Kesehatan Lingkungan, Jakarta guna dilakukan penelitian.
Selain itu, kata Eulis, untuk mencegah semakin bertambahnya korban karena keterbarasan fasilitas tempat tidur Puskesmas, pihaknya telah mengerahkan beberapa dokter dan perawat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk membantu tim medis yang ada di lima Puskesmas tersebut.
âPenambahan tim medis, karena petugas medis di Puskesmas, kini kewalahan mengobati korban,â papar Eulis.
(yopi/sir)
0 komentar:
Posting Komentar